Kemenag Percepat Serapan Anggaran Program Prioritas Nasional

By Admin

nusakini.com-- Serapan anggaran Kementerian Agama menempati peringkat ketiga di antara 10 kementerian dan lembaga dengan APBN terbesar sampai dengan Oktober 2016. Dengan serapan mencapai 65,10%, Kemenag hanya kalah dengan POLRI (67,86%) dan Kemenkeu (71,55%). 

Sekjen Kemenag Nur Syam mengatakan bahwa angka serapan Kemenag ini juga berada di atas rerata nasional sebesar 58,58%. Meski demikian, Kemenag berkomitmen untuk mempercepat proses pelaksanaan program, terutama yang menjadi prioritas nasional. 

"Serapan anggaran harus dipercepat terutama jangan sampai program unggulan Presiden Jokowi-JK, misalnya PIP, Bansos, pengembangan infrastruktur dan sebagainya tidak bisa terserap secara maksimal. Harus ada upaya untuk melakukan percepatan terkait dengan serapan anggaran terutama yang terkait dengan prioritas nasional," demikian penegasan Nur Syam usai mengikuti Evaluasi Kinerja pada seluruh pejabat pada Jabatan Pimpinan Tinggi Madya, Senin (24/10) lalu. Sampai dengan September 2016 misalnya, penyaluran manfaat PIP untuk para santri pesantren baru sekitar 55ribu dari target keseluruhan yang mencapai 190ribu. 

Rapat yang bertujuan mengetahui tingkat pencapaian target kinerja Kemenag ini dipimpin langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Masing-masing pejabat Eselon I, baik Sekjen, Irjen, Dirjen Pendidikan Islam, Kabalitbangdiklat, dan para Dirjen Bimbingan Masyarakat, menyampaikan paparannya untuk menjelaskan mengenai capaian kikerja dan juga serapan anggarannya. 

Menurut Nur Syam, dalam rangka percepatan anggaran, Sekretariat Jenderal sudah mengirimkan matriks anatomi kegiatan yang sudah, sedang, dan akan dilakukan, termasuk kegiatan yang tidak bisa dilakukan sampai akhir tahun. Hal ini dimaksudkan agar setiap satker dapat fokus untuk menyelesaikan program yang sedang berjalan dan segera mengekskusi prorgam dan kegiatan yang belum dilakukan. 

"Terhadap anggaran kegiatan yang tidak bisa dieksekusi sampai akhir tahun, agar ada upaya untuk dialihkan melalui proses revisi secepatnya," ujarnya. 

Nur Syam optimis, serapan anggaran Kemenag akan bisa didongkrak sampai dengan akhir tahun hingga sampai 93%. Pasalnya, sebagian besar dari program itu memang sedang dilaksanakan.Meski demikian, Nur Syam menegaskan bahwa ketercapaian serapanitu nantinya akan sangat bergantung pada keseriusan aparatur untuk terus meningkatkan kinerjanya. 

Untuk mendongkrak kinerja, lanjut Nur Syam, Kemenag telah menerapkan manajemen kinerja atau performance manajemen. Hal ini ditandai dengan penerapan perjanjian kinerja antara pimpinan dan staf atau antara pejabat secara berjenjang. "Penerapan perjanjian kinerja untuk memastikan bahwa ada sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan dalam setahun," tegasnya. 

Kemenag sudah menetapkan sejumlah perjanjian kinerja beserta target pencapaiannya. Menurut Nur Syam, hal itu dilakukan untuk menjelaskan apa saja yang harus dilakukan oleh Kemenag dan apa saja target pencapaiannya. Untuk memahami target pencapaian, maka tidak hanya dilihat dari persentase ketercapaiannya, akan tetapi juga out put dan out come-nya dan bahkan impact atau dampaknya bagi kehidupan masyarakat. 

Berdasarkan data pada Sistem Informasi Performa Kementerian Agama (SIPKA), diketahui bahwa persentase capaian kinerja Kemenag sampai triwulan ketiga sebesar 70,58 persen dari target sebesar 75 persen. Artinya, target kinerja ini belum bisa dipenuhi semuanya, baru sebesar 94,11%. 

Meski demikian, berdasarkan hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Kementerian Agama menempati peringkat dua, setelah Kementerian Kelautan. Berturut dibawahnya adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Keuangan. 

"Capaian ini saya kira merupakan buah kerja yang patut diapresiasi dan menggambarkan bahwa Kemenag terus bergerak maju," tandasnya.(p/ab)